Disebutkan dalam hadis Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan puncak kedermawanan beliau terjadi pada bulan Ramadhan, saat Jibril ‘alaihissalam mendatangi beliau untuk bertadarus al-Quran.
Jibril bertadarus al-Quran dengan Nabi setahun sekali. Kecuali pada tahun wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada tahun itu, Jibril bertadarus dengan Nabi sebanyak dua kali. Dari hadis ini kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang sangat penting:
Pelajaran pertama, para ulama fiqih berdalil dengan hadis ini, bahwa dianjurkan untuk mengkhatamkan al-Quran seluruhnya (30 juz) di bulan Ramadhan. Jadi, disunnahkan bagi muslim yang mampu membaca al-Quran atau penghafal al-Quran untuk mengkhatamkan al-Quran pada bulan Ramadhan. Ini disunnahkan menurut para ulama.
Adapun pada selain bulan Ramadhan, para ulama berpendapat bahwa dimakruhkan –sebagaimana diriwayatkan dari Hasan al-Basri dan ulama lainnya, dan ditegaskan oleh Imam Ahmad dan lainnya–dimakruhkan seseorang membiarkan 40 hari berlalu tanpa mengkhatamkan al-Quran, meskipun dengan membaca mushaf.
Dengan demikian, pada bulan Ramadhan ditekankan untuk mengkhatamkan al-Quran minimal satu kali, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril ‘alaihissalam, yang datang untuk bertadarus al-Quran dengan beliau. Kecuali di tahun wafatnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhatamkan al-Quran dua kali bersama Jibril.
Ini menunjukkan bahwa semakin banyak mengkhatamkan al-Quran, semakin baik. Diriwayatkan dari para Sahabat, bahwa mereka banyak membaca al-Quran, terutama di bulan Ramadhan. Diriwayatkan bahwa ada sebagian Sahabat yang khatam setiap malam, ada yang lebih, dan ada yang kurang dari itu. Namun, mayoritas Sahabat tidak mengkhatamkan lebih cepat dari itu kecuali hanya beberapa orang saja.
Para ulama rahimahumullah menyatakan bahwa disunnahkan untuk tidak melewatkan bulan Ramadhan tanpa khatam al-Quran, dan yang lebih baik serta lebih sempurna adalah mengkhatamkannya setiap tujuh hari sekali. Berdasarkan riwayat dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau ditanya:
“Dalam berapa hari sebaiknya seseorang mengkhatamkan al-Quran?” Beliau menjawab, “Jika dalam tujuh hari, itu bagus.”
Imam Malik dan Imam Ahmad juga mengatakan bahwa yang terbaik adalah khatam al-Quran setiap tujuh hari, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Namun, juga boleh mengkhatamkan al-Quran lebih cepat dari itu, bahkan hingga 3 hari 3 malam. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan khatam al-Quran dalam 3 hari 3 malam.
Lalu bolehkah lebih cepat dari itu pada momen-momen yang punya keutamaan, seperti Ramadhan? Ada perbedaan pendapat antara para ulama dalam masalah ini. Di antara hal yang berkaitan dengan khatam al-Quran adalah disunnahkan bagi setiap individu untuk mengkhatamkan al-Quran secara pribadi. Juga disunnahkan bagi para imam masjid untuk mengkhatamkan al-Quran dalam shalat mereka pada bulan Ramadhan.
Dulu Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menyatukan Shalat Tarawih kaum muslimin dengan satu imam, yaitu Ubay dan Tamim ad-Dari. Para sahabat lainnya pun ikut shalat di belakang mereka sebagai makmum. Dan dulu mereka mengkhatamkan al-Quran pada bulan Ramadhan.
====
وَقَدْ جَاءَ فِي حَدِيثِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَمَا يُدَارِسُهُ جِبْرَائِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ الْقُرْآنَ
فَكَانَ يُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً إِلَّا فِي السَّنَةِ الَّتِي قُبِضَ فِيهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ دَارَسَهُ جِبْرَائِيلُ الْقُرْآنَ مَرَّتَيْنِ هَذَا الْحَدِيثُ نَأْخُذُ مِنْهُ عَدَدًا مِنَ الْأَحْكَامِ الْعَظِيمَةِ
أَوَّلُ هَذِهِ الْأَحْكَامِ أَنَّ الْفُقَهَاءَ اسْتَدَلُّوا بِهِ عَلَى اسْتِحْبَابِ أَلَّا يَخْلُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ مِنْ خَتْمَةٍ كَامِلَةٍ فَيُسْتَحَبُّ لِلْمُسْلِمِ الْقَادِرِ عَلَى قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ نَظَرًا أَوْ حَافِظٍ لِهَذَا الْقُرْآنِ أَلَّا يُخْلِيَ شَهْرَ رَمَضَانَ مِنْ خَتْمَةٍ مُسْتَحَبٌّ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ
وَأَمَّا فِي غَيْرِ رَمَضَانَ فَيَقُولُونَ يُكْرَهُ كَمَا جَاءَ عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ وَغَيْرِهِ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَجَزَمَ بِهِ أَحْمَدُ وَغَيْرُهُ أَنْ يَمُرَّ عَلَى الْمَرْءِ أَرْبَعُونَ يَوْمًا بِلَيَالِيِهَا لَا يَخْتِمُ فِيهَا الْقُرْآنَ وَلَوْ نَظَرًا
فَالْمَقْصُودُ أَنَّ فِي رَمَضَانَ يَتَأَكَّدُ أَنْ يُخْتَمَ مَرَّةً وَاحِدَةً عَلَى الْأَقَلِّ كَمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ مَعَ جِبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَدْ كَانَ يُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ إِلَّا السَّنَةَ الَّتِي قُبِضَ فِيهَا فَقَدْ قَرَأَ الْقُرْآنَ مَرَّتَيْنِ
وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ كُلَّمَا زَادَ كَانَ أَفْضَلَ وَقَدْ جَاءَ عَنِ الصَّحَابَةِ كَثْرَةُ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فِي رَمَضَانَ خَاصَّةً فَنَقَلُوا عَنْ بَعْضِهِمْ أَنَّهُ كَانَ يَخْتِمُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ وَبَعْضُهُمْ أَقَلَّ وَبَعْضُهُمْ أَكْثَرَ وَأَكْثَرُهُمْ عَلَى أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَزِيدُ إِلَّا أَفْرَادًا مِنْهُم
وَأَهْلُ الْعِلْمِ رَحِمَهُمُ اللَّهُ تَعَالَى يَقُولُونَ يُسْتَحَبُّ أَلَّا يَخْلُوَ عَنْ خَتْمَةٍ وَالْأَحْسَنُ وَالْأَكْمَلُ أَنْ يَخْتِمَ الْقُرْآنَ كُلَّ سَبْعٍ لِمَا ثَبَتَ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سُئِلَ
فِي كَمْ يَخْتِمُ الْقُرْآنَ؟ قَالَ إِنْ خَتَمَ فِي سَبْعٍ فَهُوَ حَسَنٌ
قَالَ الْإِمَامُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ الْأَحْسَنُ أَنْ يَخْتِمَ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ سَبْعٍ سَوَاءٌ فِي رَمَضَانَ أَوْ فِي غَيْرِهِ وَلَهُ أَنْ يَخْتِمَ فِي أَقَلَّ إِلَى ثَلَاثَةِ أَيَّامِ بِلَيَالِيِهِنَّ فَقَدْ أَبَاحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَتْمَ الْقُرْآنِ فِي ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ بِلَيَالِيِهِنَّ
وَهَلْ يَجُوزُ فِي أَقَلَّ مِنْ ذَلِكَ فِي الْمَوَاسِيْمِ الْفَاضِلَةِ كَرَمَضَانَ؟ هَذَا فِيهِ خِلَافٌ بَيْنَ أَهْلِ الْعِلْمِ فِي الْمَسْأَلَةِ وَمِمَّا يَتَعَلَّقُ بِخَتْمِ الْقُرْآنِ أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ لِكُلِّ امْرِئٍ عَلَى سَبِيلِ الِانْفِرَادِ أَنْ يَخْتِمَ الْقُرْآنَ وَيُسْتَحَبُّ كَذَلِكَ لِأَئِمَّةِ الْمَسَاجِدِ أَنْ يَخْتِمُوا الْقُرْآنَ فِي رَمَضَانَ
وَقَدْ كَانَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ جَمَعَ النَّاسَ عَلَى إِمَامٍ وَاحِدٍ وَهُوَ أُبَيٌّ وَتَمِيمٌ الدَّارِي وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنَ الصَّحَابَةِ يُصَلُّونَ خَلْفَهُمْ فَكَانُوا يَخْتِمُونَ الْقُرْآنَ فِي رَمَضَانَ